Bangun pagi-pagi dikejutkan oleh suasana rame penggusuran di depan warnetku di daerah terminal Bekasi. Busyet, klo diperhatiin kasihan juga sich ngelihatnya. Para pedagang yang biasa mangkal disitu sibuk ngamanin kios, gerobak dan barang dagangannya.
Gimana ya? Klo begini siapa yang salah ya? Aku ngelihat terkesan kurang manusiawi penggusuran itu, soalnya ada juga beberapa keluarga yang tinggal dan bikin rumah semi permanen disitu, klo paginya kena gusur, malam pada tidur dimana? di hotel?! Gak mungkin kan?. Tapi di sisi lain mereka juga salah telah tinggal di tempat yang notabene bukan haknya melainkan hak milik negara, dan tentu saja dengan adanya mereka kota memang terkesan kurang tertib, jalanan jadi macet, kotor, becek, ampun dech! (Miskin sih miskin, tapi gak harus makan hak orang lain kan?) Tapi mereka kan juga manusia.
Pemerintah Telah Salah
Sudah tugas pemerintah memang untuk menertibkan masyarakat, tapi yang sangat disayangkan kenapa sifatnya gak pencegahan? Sudah jadi kanker baru di amputasi, kan sakit...!. Seharusnya sebelum ada banyak lapak dan pemukiman penduduk yang bisa dikatakan ilegal pemerintah sudah langsung bertindak dari awal dengan melakukan larangan dan teguran, aku yakin masyarakat juga masih takut dan segan dengan orang-orang yang berseragam. Kemana aja mereka? Masa ada orang bangun di pinggir jalan bisa gak ketauan? Apa sengaja kali nunggu banyak dulu baru dibabat habis.
Sekarang setelah bertahun-tahun dimana orang-orang telah merasa memiliki meski hanya secara emosi dan telah menaruh harapan lebih dan tergantung dengan tempat tinggalnya ini, mereka baru bergerak dengan misinya yang selalu dijuluki "PENERTIBAN". Dengan berdarah dingin mereka menggusur dan meratakan bangunan dan kios tanpa mempedulikan isak tangis dan jerit. GILA OY!
Berebut Kepentingan dan Hak
Kalo ngomongin hak dan kewajiban memang sangat susah penerapannya, gak jarang bisa dibilang sering orang-orang berantem dan tawuran dikarenakan hak mereka saling bertentangan satu sama lain. Mereka berebut kepentingan dan sama-sama merasa punya hak itu. Terus gimana?
Karena itulah dalam usaha penyeimbangan antara hak dan kewajiban (biar tertib) dibuat peraturan dan undang-undang yang tentu saja telah dibuat oleh pemerintah. Tapi gimana jadinya kalau yang berebut kepentingan dan hak adalah pemerintah dan masyarakat?
"Masyarakat miskin tidak selamanya salah, Pemerintah juga tidak selamanya benar" yang dibutuhkan sekarang adalah saling menghargai dan tepo seliro. Kepada pemerintah bertindaklah secara adil dan bijaksana, dan siap dipertanggungjawabkan dengan amanah yang kalian sandang!